Pages

Tampilkan postingan dengan label tekstur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tekstur. Tampilkan semua postingan

Jumat, 31 Oktober 2014

Jenis Keju Menurut Tekstur




Ada banyak varian keju di dunia ini. Varian terbanyak berasal dari eropa. Walau sama-sama keju, setiap keju ternyata memiliki nama dan rasa yang berbeda-beda. Dari tekstur dan cara pembuatannya pun juga berbeda-beda. Berikut sedikit dari penjelasannya.

Jenis Keju menurut kepadatannya:
1. Keju lunak (soft cheese)
Keju lunak memiliki kadar air lebih dari 67%. Karena banyaknya air pad keju ini, maka kadar lemak yang terdapat pada keju ini pun lebih rendah dibandingkan dengan keju yang lebih keras.
Contohnya seperti: cottage cheese, quark, cream cheese, camembert, feta, neufchatel, mozzarella.

2. Keju semi lunak (semi-soft cheese)
Keju iris semi keras yang memiliki kadar air berkisar antara 61-69%. Sebagian besar keju ini diproduksi dengan krim rendah kalori. Lama pematangan pada keju-keju tipe ini berbeda-beda.
Yang termasuk di dalamnya antara lain: Roquefort, Limberger, St. Paulin, Munster.

3. Keju keras (hard cheese)
Keju keras adalah tipe keju yang memiliki maksimum kadar air 56 persen, semakin sedikit kadar air dalam keju maka keju akan semakin keras. Walaupun begitu tidak semua keju tipe ini memiliki tekstur yang keras. Keju keras umumnya menjadi matang dalam tiga bulan. Namun, proses pematangan dapat berlangsung hingga satu tahun dan membuat keju kehilangan lebih banyak air dan menjadi lebih keras.
Di antaranya: Cheddar, Edam, Gouda, Emmental, Gruyere.

4. Keju sangat keras (very hard cheese)
Kandungan airnya maksimum 35%.
Yang termasuk di sini: Parmesan, Romano, Grana, Asiago.

5. Keju whey (air pisahan keju)
Ini adalah keju yang dihasilkan dari pemanasan “whey” sehingga didapatkan butiran-butiran dari sisa-sisa protein yang tertinggal pada whey tersebut.

Yang masuk dalam golongan ini: Ricotta, Brunjos.
 
 
Blogger Templates