Setiap tahun ada saja gunung api di Indonesia yang
berpeluang meletus dengan tipe dan jenis letusan yang variatif. Dengan demikian
tingkat bahayanyapun bervariasi, tergantung tipe letusan yang terjadi dan
tingkat kepadatan penduduk di dekat lokasi gunung api. Jenis letusan berbeda
dengan tipe letusan. Jenis letusan berkaitan dengan material yang
dikeluarkannya dan penyebab letusan itu sendiri. Sedangkan tipe letusan
berkaitan dengan fenomena dari salah satu letusan.
Ada tiga jenis letusan yang jadi parameter di bidang
vulkanologi, yaitu letusan freatik (letusan gas), letusan magmatic, dan letusan
yang diakibatkan interaksi magma dengan air tanah yang mengakibatkan letusan
freatomagmatik atau letusan hydrovulkanik.
Letusan freatik (letusan gas) murni dipicu oleh
tekanan gas yang berada dibawah permukaan. Pada umumnya gunung berapi yang
sudah beristirahat selama puluhan tahun, letusan awalnya adalah letusan gas.
Tetapi letusan ini banyak juga terjadi pada gunung api yang kawahnya banyak
mengandung gas. Contoh gunung dengan tipe letusan ini adalah Gn Papandayan, Gn
Tangkuban perahu, Gn Ambang, Gn Dieng, dsb.
Letusan magmatic adalah letusan yang sangat berbahaya,
penyebabnya adalah murni diakibatkan oleh desakan fluida magma (dengan gas yang
terkandung di dalamnya). Letusan magmatic terbagi atas beberapa tipe letusan.
sumber : http://www.bedanews.com/mengapa-indonesia-kaya-gunung-api-