Pages

Jumat, 31 Oktober 2014

Jenis-jenis Keju




Selain dari teksturnya, keju pun bisa dibedakan menurut bakteri dalam proses fermentasinya, susu yang digunakan dalam pembuatan keju, maupun dari jenis kulit yang muncul di pinggiran keju.

1. Berdasarkan proses pematangannya
- Bakteri yang dimatangkan dari dalam. Keju-keju dalam kategori ini menjadi lebih keras ketika matang. Kematangannya akan terjadi seragam di seluruh bagian luar keju. Contoh keju dari kelompok ini adalah Cheddar, keju Gouda, dan Parmesan.

- Keju yang dicuci kulitnya. Keju-keju ini secara periodik dicuci bagian permukaannya dengan air asin pada tahap pertama pematangan. Keju tipe ini memiliki kulit yang berwarna oranye atau kemerah-merahan. Biasanya, keju ini akan menjadi lebih lunak ketika matang dan memiliki aroma yang tajam. Contoh keju dari kelompok ini adalah Limburger dan Liederkranz.

- Keju bercoreng biru. Keju-keju ini mengandung biakan kapang atau jamur yang menyebar ke seluruh bagian dalam keju. Contoh keju dari kelompok ini adalah Roquefort dan Stilton.

- Keju berlapis kapang. Keju-keju jenis ini memiliki lapisan kulit yang berbulu akibat kapang. Lapisan tersebut berwarna putih ketika keju masih muda tetapi dapat menjadi lebih gelap atau coreng-coreng ketika keju mengalami proses pematangan. Contoh keju dari kelompok ini adalah Brie, Camembert, dan St. Andre.

- Keju yang tidak dimatangkan. Keju jenis ini tidak mengalami proses pematangan. Contoh keju dari kelompok ini adalah cottage cheese, keju krim, dan baker’s cheese.

2.  Jenis Keju menurut Kulitnya
- Keju berkulit keras.
Ciri-ciri dari keju ini adalah bentuknya yang besar, memerlukan waktu lebih lama untuk matang, dan melalui proses penekanan untuk menghilangkan kelembaban. Contoh keju jenis ini adalah Raclette, Gruyere, dan Gouda.

- Keju yang tertutup dengan bulu halus.
Keju jenis ini kulitnya halus dan berbulu. Contoh keju jenis ini adalah Brie.

- Keju berkulit alami.
Bagian dalam dari keju ini memiliki tekstur yang lembut dan kulitnya berwarna abu-abu atau biru yang berubah-ubah ketika keju mulai menua. Contoh keju tipe ini antara lain Sainte Maure dan Pouligny St. Pierre.

- Keju yang kulitnya dicuci dengan air asin.
Keju-keju kategori ini dimandikan di dalam air asin ketika matang. Contohnya adalah Muenster dan Feta.

- Keju biru memiliki coreng-coreng yang berwarna biru atau hijau.
Warna tersebut didapat dari membiakkan bakteri pada keju. Contoh keju biru adalah Stilton, Roquefort dan Gorgonzola.

- Keju segar. Ciri-ciri dari keju segar adalah tidak memiliki kulit, memiliki kandungan air yang tinggi dan tidak melalui proses pematangan. Contohnya antara lain adalah Demi-sel, Ricotta dan Mascarpone.

3. Berdasarkan Susu Yang Digunakan
- Keju dari susu kambing. Banyak orang yang lebih memilih untuk menggunakan susu kambing karena kandungan lemak dan laktosa yang rendah dan mengandung banyak nutrisi.

- Keju dari susu domba atau biri-biri. Karena pada umumnya domba menghasilkan susu yang lebih sedikit dibandingkan sapi dan kambing maka keju jenis ini pun sulit ditemukan dan lebih mahal harganya.

- Keju dari susu campuran. Keju tipe ini dibuat dari kombinasi dua jenis susu atau lebih.

- Keju dari susu mentah. Banyak yang berpendapat bahwa proses pasteurasi dapat menghilangkan rasa keju sehingga mereka menggunakan susu mentah.

sumber : http://zheazizah.wordpress.com/
 
 
Blogger Templates