Ada banyak varian
keju di dunia ini. Varian terbanyak berasal dari eropa. Walau sama-sama keju, setiap
keju ternyata memiliki nama dan rasa yang berbeda-beda. Dari tekstur dan cara pembuatannya
pun juga berbeda-beda. Berikut sedikit dari penjelasannya.
Jenis Keju menurut
kepadatannya:
1. Keju lunak (soft cheese)
Keju lunak
memiliki kadar air lebih dari 67%. Karena banyaknya air pad keju ini, maka
kadar lemak yang terdapat pada keju ini pun lebih rendah dibandingkan dengan
keju yang lebih keras.
Contohnya
seperti: cottage cheese, quark, cream cheese, camembert, feta, neufchatel,
mozzarella.
2. Keju semi lunak (semi-soft cheese)
Keju iris
semi keras yang memiliki kadar air berkisar antara 61-69%. Sebagian besar keju
ini diproduksi dengan krim rendah kalori. Lama pematangan pada keju-keju tipe
ini berbeda-beda.
Yang
termasuk di dalamnya antara lain: Roquefort, Limberger, St. Paulin, Munster.
3. Keju keras (hard cheese)
Keju keras
adalah tipe keju yang memiliki maksimum kadar air 56 persen, semakin sedikit
kadar air dalam keju maka keju akan semakin keras. Walaupun begitu tidak semua
keju tipe ini memiliki tekstur yang keras. Keju keras umumnya menjadi matang
dalam tiga bulan. Namun, proses pematangan dapat berlangsung hingga satu tahun
dan membuat keju kehilangan lebih banyak air dan menjadi lebih keras.
Di
antaranya: Cheddar, Edam, Gouda, Emmental, Gruyere.
4. Keju sangat keras (very hard
cheese)
Kandungan
airnya maksimum 35%.
Yang
termasuk di sini: Parmesan, Romano, Grana, Asiago.
5. Keju whey (air pisahan keju)
Ini adalah
keju yang dihasilkan dari pemanasan “whey” sehingga didapatkan butiran-butiran
dari sisa-sisa protein yang tertinggal pada whey tersebut.
Yang masuk
dalam golongan ini: Ricotta, Brunjos.