Bulan adalah benda langit yang paling dekat dengan
bumi sekaligus satelit bumi, memiliki diameter 3.840 km. Sebagaimana bumi,
bulan juga mempunyai dua gerakan yang penting, yaitu gerak Rotasi dan Revolusi
bulan.
Rotasi Bulan
Rotasi adalah perputaran bulan pada porosnya dari barat
ke timur. Dalam satu kali berotasi bulan memerlukan waktu sama dengan satu kali
revolusinya mengelilingi bumi. Artinya, dalam satu kali putar mengelilingi bumi
bulan hanya melakukan satu kali rotasi, ini yang menyebabkan permukaan bulan
yang dilihat di bumi hanya satu permukaan itu saja. Pergerakan bulan dari barat
ke timur dapat kita lihat pada kedudukan bulan pada saat matahari terbenam pada
suatu hari dan dibandingkan dengan hari berikutnya maka kedudukan bulan akan
semakin tinggi, artinya bulan itu bergerak ke arah timur.
Revolusi Bulan
Revolusi adalah peredaran bulan mengelilingi bumi dari
arah barat ke timur, satu kali putaran penuh revolusi bulan memerlukan waktu
rata-rata 27 hari 7 jam 43,2 menit, periode waktu ini disebut waktu bulan
Sideris (sideris month) atau disebut juga Syahr Nujumi. Gerakan revolusi bulan
ini digunakan sebagai dasar dan pedoman dan perhitungan bulan dan tahun
Qamariyah (tahun Hijriyah), akan tetapi waktu yang digunakan bukan waktu
Sideris, melainkan waktu bulan Sinodis, (Synodik Month) yang disebut juga Syahr
Iqtirani, yaitu waktu yang ditempuh bulan dari posisi sejajar (iqtiran) antara
matahari, bulan dan bumi keposisi sejajar berikutnya. Waktu iqtiran ditempuh
rata-rata 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik sama dengan 29, 53058796 hari atau
dibulatkan menjadi 29,531 hari.
Bidang yang dipakai bulan dalam mengelilingi bumi
disebut Falakul Qamar yang memotong bidang ekliptika sebesar 05˚08′52′′. Dengan
demikian, bidang edar bulan tidak berimpit dengan bidang edar bumi. Jika kedua
bidang itu berhimpit maka setiap bulan akan terjadi 2 kali gerhana, yaitu
gerhana matahari pada awal bulan dan gerhana bulan pada pertengahan bulan.
Walau demikian, gerhana matahri atau bulan setiap tahun masih sering terjadi 3
atau 4 kali. Hal ini disebabkan kecilnya sudut potong antara dua bidang edar
tersebut. Teerjadinya gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari semua tempat di
belahan bumi.
Akibat gerakan itu, maka bentuk semu bulan
kadang-kadang nampak dan kadang-kadang tidak nampak. Perubahan bentuk bulan itu
adalah sebagai berikut:
Bulan mati(muhaq) → bulan Baru(hilal)→ Kwartir I→
bulan purnama(badr)→ Kwartir II→bulan mati lagi. Bentuk-bentuk ini disebut juga
fase-fase bulan, untuk fase-fase bulan ini yang dijelaskan selanjutnya lebih
dalam lagi.